Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Ciri-Ciri Komik Menggambar dan Pengertiannya Secara Lengkap

Komik
Komik

 Komik adalah wujud seni contoh yang dilukiskan lewat posisi gambar yang dibikin secara ciri khas dengan jalan cerita dalam gabungan kalimat di tiap halamannya dengan pelukisan watak dan penokohan yang terancang. Komik umumnya diciptakan di atas kertas berisi narasi bermotif yang diperlengkapi dengan text yang ditempatkan dalam gelembung-gelembung atau balon udara. Komik diedarkan dalam bermacam-macam, seperti komik strip (comic strip) yang umumnya termuat dalam koran atau majalah, atau berbentuk buku tertentu.

Pemahaman Komik Menurut beberapa Pakar

Beberapa pakar mendeskripsikan pemahaman komik diantaranya seperti berikut:

1. Pemahaman Komik menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)

Menurut KBBI, komik ialah narasi bermotif (di majalah, media massa, atau berupa buku) yang biasanya gampang diolah dan lucu. Komik sebagai narasi yang bertekanan pada gerak dan perlakuan yang dihidangkan dalam posisi gambar yang dibikin secara ciri khas dengan gabungan kalimat. Pada umumnya komik ialah narasi bermotif yang ada gelembung-gelembungnya atau balon udara di dalamnya ( Arsyad :2014).

2. Pemahaman Komik menurut Scott McCloud

Menurut Scott McCloud dalam buku "Understanding Comics" , Komik sebagai gambar yang sampaikan info atau hasilkan tanggapan estetik ke yang menyaksikannya. Sebagian besar text komik tersusun dari jalinan di antara gambar (simbol visual) dan kalimat (simbol verbal). Gambar dalam komik sebagai beberapa gambar statis yang berurut dan sama-sama terkait di antara satu sama dan yang lain dan membuat sebuah narasi. Dalam masalah ini McCloud (2002:9) memberinya pemahaman mengenai komik yakni sebagai "beberapa gambar dan lambang-lambang yang lain terjukstaposisi dalam posisi tertentu untuk sampaikan info atau capai respon estetis dari pembaca".

3. Pemahaman komik menurut Franz dan Meier

Komik ialah satu narasi yang bertekanan pada pergerakan dan perlakuan yang diperlihatkan lewat posisi gambar yang dibikin secara ciri khas dengan gabungan kalimat.

4. Pemahaman komik menurut Nana Sudjana dan Ahmad Rivai

Nana Sudjana dan Ahmad Rivai (2002: 64) mendeskripsikan komik sebagai wujud kartun yang mengutarakan watak dan memainkan satu narasi dalam posisi yang kuat disambungkan dengan gambar dan direncanakan untuk memberinya selingan ke beberapa pembacanya. Komik mempunyai narasi yang singkat dan mengundang perhatian dan diperlengkapi dengan beragam tindakan yang memikat. Bahkan juga, komik sanggup membuat figurnya seakan-akan hidup karena dibarengi dengan pewarnaan yang bebas.

5. Pemahaman Komik menurut M.S.Gumelar

M.S.Gumelar (2011: 7), komik ialah posisi-urutan gambar yang diatur sama sesuai arah dan filosofi pembikinnya sampai pesan cerah tersampaikan, komik condong dikasih lettering yang dibutuhkan sesuai keperluan.

6. Pemahaman Komik menurut Daryanto

Daryanto (2010: 27) menjelaskan komik sebagai satu wujud hidangan narasi dengan seri gambar yang lucu. Komik sediakan jalan ceritera yang simpel, benar-benar gampang diamankan dan dimengerti didalamnya hingga banyak disukai oleh anak-anak atau orang dewasa.

7. Pemahaman komik menurut Hurlock

Menurut Hurlock (1978), komik sebuah media yang bisa memberinya mode hingga bisa dipakai untuk tingkatkan dan meningkatkan personalitas anak. Komik dapat dijadikan fasilitas komunikasi, sebagai fasilitas sampaikan pesan, narasi, serta sampai pada beberapa hal yang bau ilmiah sekalinya seperti jenis sastra anak yang lain.

Dari beberapa pemahaman komik menurut beberapa pakar di atas bisa diambil kesimpulan jika komik sebagai kelompok beberapa gambar yang berurut dan sama-sama terkait berisi beberapa tokoh yang memainkan sebuah narasi. Komik dibarengi dengan text simpatisan untuk menegaskan jalan cerita hingga komik gampang dimengerti isi ceritanya

Ciri-Ciri Komik

Kreasi seni gambar contoh sangat bermacam, satu diantaranya ialah komik. Selainnya komik ada juga tipe gambar contoh yang lain yang nyaris seperti komik, yakni berbentuk gambar yang berisi narasi yang kerap dikatakan sebagai narasi bermotif atau Cergam. Kadang sebagian orang memandang cergam ialah komik. Ini tidak betul, cergam dan komik sangat berlainan. Untuk membandingkan ke-2 nya, silahkan kita saksikan beberapa ciri komik yang pas di bawah ini.

Ciri-Ciri Komik dan Penuturannya

Beberapa ciri komik pada umumnya terbagi dalam beberapa faktor sebagai watak atau keunikan khusus yang ada dalam kreasi seni komik. Komik yang benar dan baik semestinya penuhi kriteria-kriteria seperti beberapa ciri komik berikut:

Beberapa ciri komik yang paling penting ialah memiliki karakter mengundang perhatian mata, hingga kedatangan beragam figur dan watak yang dibungkus secara menarik bisa mengundang perhatian pembaca.

Dipakai untuk sampaikan narasi lewat gambar dan bahasa. Ini berlainan dengan kreasi fiksi atau non fiksi yang lain yang bercerita cerita berbentuk verbal.

Memiliki sifat proposional. Komik mampu bawa pembaca turut turut serta secara emosional dengan aktor khusus dalam narasi yang ditampilkan. Pembaca condong sukai mainkan peranan sebagai artis khusus yang turut serta dalam komik. Seimbang maknanya komik harus sanggup menarik pembaca dan membawa turut turut serta dan rasakan situasi emosional aktor khusus dalam komik itu.

Terlihat komedi yang kasar. Komedi yang diperlihatkan gampang dimengerti oleh pembaca, karena komedi yang diperlihatkan dalam komik umum terjadi di komune atau warga secara umum.

Bahasa pembicaraan (bahasa pasaran). Dengan memakai bahasa pembicaraan setiap hari bahasa komik semakin lebih mengena untuk pembaca dalam ikuti jalan ceritanya.

Pelukisan Karakter. Pelukisan karakter dan watak dalam komik umumnya diterangkan secara simpel hingga pembaca dapat pahami karakter figur yang turut serta dalam komik.

Memiliki sifat kepahlawanan. Umumnya isi narasi yang terdapat di dalam komik akan condong bawa pembaca untuk mempunyai rasa atau sikap heroik dan kepahlawanan.

Ciri-Ciri Bahasa Komik

  1. Komik memakai bahasa pasaran, yakni bahasa pembicaraan setiap hari.
  2. Memakai rangkaian kaca yang proposional, hingga gampang bawa pembaca untuk tenggelam dalam jalan cerita yang ditampilkan.
  3. Memakai kalimat yang simpel dalam memvisualisasikan karakter/watak aktor.
  4. Memakai komedi yang kasar, seperti dalam pembicaraan setiap hari.
  5. Ciri-Ciri Komik Strip
  6. Sampaikan pesan
  7. Mencekam
  8. Memakai bahasa pembicaraan
  9. Umumnya memiliki sifat kepahlawan
  10. Memakai gambar karakter narasi
  11. Terbagi dalam serangkaian gambar yang memiliki kandungan narasi
  12. Gambar lebih menguasai dibandingkan dengan text
  13. Memiliki sifat komikal
  14. Direncanakan untuk dipublikasi, termuat dalam beragam majalah anak dan media massa
  15. Komik strip sebagai komik yang cuman terdiri dari beberapa panel gambar saja, umumnya terbagi dalam 3-6 panel bahkan juga lebih
  16. Dari sisi isi sudah mengutarakan sebuah ide yang utuh
  17. Gambar dan ide pada komik strip tidak banyak atau cuman sedikit, umumnya cuman berisi satu konsentrasi perbincangan seperti respon pada kejadian dan desas-desus canggih.
  18. Isi ceritanya tidak harus usai disana, isi narasi dapat dibuat berlanjut dengan bertahap atau adegan serta dapat dibikin ikatan ceritanya kembali
  19. Komik Strip ini umumnya dihidangkan dalam penampilan harian atau mingguan dalam media massa, majalah atau tabloid/buletin.
  20. Komik strip ini ceritanya dapat berisi narasi komedi atau narasi serius yang asyik untuk dibaca tiap epsisodenya sampai tamat ceritanya.

Ciri-Ciri Komik Yang Bagus

  1. Tidak ke arah ke hal-hal lain
  2. Bahasa yang dipakai harus terang
  3. Seimbang karakter
  4. Memiliki sifat komedi
  5. Memiliki sifat proposional
  6. Judul yang bagus

Style Komik

Komik berisi design watak yang selalu memiliki kandungan perancangan visualisasinya. Paling simpel, yakni perancangan wujud fisik dan baju sang toko yang direncanakan. Tapi, sebuah design watak dan premis narasi yang dihidangkan dapat punya pengaruh pada penetapan style gambar yang dipandang terbaik untuk sebuah komik. Ada banyak style dalam komik yakni:

  1. Style Komik Kartun, Style kartun umumnya digunakan untuk komik-komik narasi komedi, narasi penjelajahan untuk anak, atau fantasi anak-anak.
  2. Style Komik Realis, Style realis umumnya digunakan untuk komik-komik narasi sinetron, penjelajahan, riwayat, atau beberapa cerita untuk orang dewasa.
  3. Style Komik Gesturf, Style gesturf umumnya digunakan dalam komik-komik narasi penjelajahan penuh tindakan/pertarungan/pertandingan, atau komik seni.
  4. Style Komik Surealistik, Style surealistik digunakan pada komik-komik yang memvisualisasikan kondisi yang dekat sama alam bawah sadar/ alam mimpi.

Peranan Komik

Disaksikan dari perannya komik dibagi jadi 2, yakni komik komersil dan komik pengajaran. Komik komersil secara individual mempunyai tujuan untuk cari provit/ keuntungan. Tetapi, pada umumnya peranan dari komik ini untuk penuhi keperluan selingan untuk warga, karena: sediakan komedi yang kasar, dibungkus dalam bahasa pembicaraan dan bahasa pasaran, mempunyai kesederhanaan jiwa dan kepribadian, dan ada kecondongan manusiawi untuk penyembahan pahlawan.

Komik pengajaran berperan sebagai media untuk sampaikan pesan yang karakternya mendidik atau memberikan contoh yang bagus. Komik pengajaran banyak diedarkan oleh industri, dinas kesehatan, dan lembaga-lembaga non keuntungan. Pendekatan krisis benar-benar dibutuhkan supaya beberapa pesan yang dikatakan dalam komik bisa berperan sebagai media pengajaran.

Unsur-Unsur Komik

Beberapa unsur komik terbagi dalam (1) Panel, (2) Pemikiran, (3) Parit, (4) Balon kata, (5) Dampak visual, (6) Contoh, (7) Size gambar, (8) Narasi, (9) Splash, dan (10) Garis gerak. Keterangan selanjutnya dari beberapa unsur komik itu diantaranya sebagi ini.

1. Panel.

Panel sebagai sektor gambar dalam komik yang sebagai wakil episode tertentu, mempunyai ukuran yang bervariatif baik secara riil atau abstrak. Panel berperan sebagai panduan umum untuk ruangan dan saat yang berisi peristiwa-kejadian khusus yang dihidangkan dalam narasi komik itu. Panel bisa berupa garis simetris atau garis eksprsif. Panel dalam komik terdiri jadi dua tipe yakni:

  • Panel terbuka, yakni panel komik yang tidak memakai garis pemisah yang melingkari episode.
  • Panel tertutup, yakni panel komik yang memakai garis pemisah yang batasi satu episode gambar sampai tertutup, garis yang dipakai bisa berbentuk garis tebal, tipis, ekspersif atau gambar langsung.

Peralihan Panel

Panel sebagai peralihan episode dalam gambar komik, tiap panel memberikan sebuah tindakan yang komplet karena datang dari sebuah plot episode narasi komik yang terkait keseluruhannya. Ada enam wujud peralihan dari panel ke panel (Mc.Cloud (2008)), diantaranya seperti berikut :

a) Peralihan peristiwa ke peristiwa. Sebagai peralihan yang memvisualisasikan tindakan tunggal dalam sebuah serangkaian peristiwa. Peralihan ini berperan memberikan tindakan gerak lamban, tangkap peralihan kecil, tingkatkan kemelut, dan membuat kesan-kesan seperti film dalam halaman komik.

b) Peralihan tindakan ke tindakan. Sebagai peralihan tunggal dalam sebuah serangkaian tindakan, dan benar-benar efektif, hanya karena memakai satu peristiwa per-aksi, hingga tiap panel menolong arahkan plot dan jaga jalan cerita masih tetap terikat.

c) Peralihan subyek ke subyek. Sebagai peralihan dari rangkaian perubaan subyek dalam saat yang sama. Benar-benar efektif untuk membuat jalan cerita maju, sekalian mengubah pemikiran pembaca.

d) Peralihan lokasi ke lokasi. Sebagainwujud peralihan yang melewati jarak, ruangan dan saat yang benar-benar berlainan. Menolong merangkum sebuah narasi sekalian memberikan jarak dan periode waktu antara lokasi.

e) Peralihan faktor ke faktor. Sebagai peralihan dari 1 faktor sebuah tempat, susasana hati atau ide ke faktor yang lain. Bermanfaat untuk menyusun sebuah cerita yang ada pada sebuah serangkaian waktu tetapi tampilkan lompatan keadaan untuk membuat penekanan situasi hati dan lokasi yang kuat (Mc.Cloud, 2008).

f) Non sequitur. Sebuah serangkaian citra atau kata yang tidak terkait. Peralihan ini tidak meningkatkan sebuah narasi. Peralihan ini kerap ada dalam komik uji cobatal, yang menyuguhkan potongan-potongan tidak logis yang tersisip dalam sebuah narasi logis.

2. Pojok Pandang (View).

Dalam menggambar komik pemakaian pemikiran sama dengan saat pembikinan storyboard pada film live atau film animasi, yakni dengan arahkan mata pemirsa untuk menyaksikan sebuah peristiwa atau object. Pemikiran yang terkenal dalam komik dan kerap dipakai dalam membuat kreasi yang tampilkan episode-adegan dalam panel diantaranya: Bird eye view, High angle view, Low angle view, Eye tingkat, dan Frog eye.

a) Bird Eye View (Mata Burung). Ambil pemikiran gambar ditujukan pada status ketinggian di atas object, hingga bisa menerangkan lingkungan yang luas atau mendeskripsikan keadaan yang bercerita kekuasaan dan rekonstruksi utuh keadaan sebuah lingkungan.

b) High Angle View. Ambil pemikiran gambar ditujukan pada status mata di atas semakin tinggi dari object. Pemikiran High angle view bisa mencitrakan kerangka rahasia atau kekalahan.

c) Low Angle View. Ambil pemikiran ini kelihatan menyuguhkan secara distorsi yang tampilkan keadaan bawah semakin besar dibanding konstruksi atas. Gambar lebih mengagumkan semangat, keagungan, kebesaran, atau keadaan konstruksi bangunan yang istimewa.

d) Eye Tingkat. Dalam menggambar pemikiran ini dibikin sejajar dengan tatapan penglihatan mata, supaya pembaca bisa mengenali secara betul formasi asli dan ketinggian wujud bagus bila disamakan dengan object yang ada pada gambar.

e) Worm's Eye. Dalam pelukisan pemikiran worm's eye, mata akan dibawa untuk melihat episode atau object dari pemikiran mata paling rendah supaya kelihatan kesan-kesan estetis dan dimensi dan perbesaran dari sebuah object.

3. Gutter (Parit)

Gutter atau Parit sebagai sisi dari panel, yaitu sebagai pembatas di antara panel satu dan panel lain, hingga memberinya rongga pada lay-out formasi gambar komik yang berpengaruh pada ruangan interval untuk tumbuhkan ruangan khayalan pembaca. Ruangan interval yang digubah lewat panel-panel yang terpisah bisa memunculkan sebuah ide yang sesuai interpretasi pembaca. Besaran gutter sudah pasti bervariatif dan disamakan dengan keperluan gambar yang ada, dan sesuaikan dengan kreasi komikus.

4. Balon Kata

Balon kata sebagai tempat untuk menempatkan text komunikasi narasi antara figur. Pemakaian balon kata sebagai peranan bahasa dari komik. Peranan bahasa dalam diskusi yang replikanya ditaruh dalam balon kata sebagai pernyataan sekalian monolog batin dari sebuah peristiwa yang digambarkan pada panel.

Pada dasarnya balon kata dikelompokkan ke 3 (tiga) wujud, yakni: Balon perkataan, Balon pemikiran, dan Caption:

a) Balon Perkataan. Sebagai representasi perkataan dalam balon gelembung, yang mempunyai ekor meruncing dan ke arah pada mulut atau watak figur yang menjelaskan. Banyak minimal diskusi atau text yang ingin diperlihatkan dalam panel komik sesuaikan balon kata yang dilukiskan berlanjut dengan arahkan ke figur yang ucapkan.

Gelembung kata dalam komik mempunyai wujud yang bervariatif, disamakan dengan kerangka suara dan watak dari figur yang ucapkan. Gestur pekikan, jeritan, geram, untuk menajamkan emosi dibikin bergerigi. Dalam pada itu, untuk contoh bisikan, kata termuat dalam balon kata dengan wujud putus-putus. Dengan demikian, text dalam balon kata kelihatan lebih emosional dan irama bacanya dapat terdeteksi.

b) Balon Pemikiran. Sebagai representasi dari figur yang ingin mengutarakan atau mengatakan pemikiran hatinya, tapi secara harafiah tidak diutarakan. Dalam masalah ini pembaca disuruh agar bisa pahaminya, sebagai pernyataan pengakuan yang tidak dituangkan secara verbal. Karena itu, balon pemikiran divisualisasikan dalam gelembung berupa rantai putus-putus yang sama-sama menyambung.

c) Caption. Pada umumnya caption dipakai untuk menceritakan atau menerangkan naratif yang tidak memakai diskusi, hingga dalam caption kerap kali diperbedakan untuk memperlihatkan peranan dari gelembung kata. Caption berperan untuk menerangkan keadaan episode, narasi, dan seting tak perlu memakai contoh namun tetap jadi text yang dibutuhkan sebagai sisi dari komunikasi.

5. Visual Efek (Dampak Visual)

Visual efek dibutuhkan untuk mendramatisasi sebuah gambar supaya lebih memberikan keyakinan beberapa pembaca mengenai suara yang ingin dikasih ke pembaca. Perkataan yang ingin dikeluarkan oleh object dilukiskan secara visual berbentuk tipografi yang dibikin sebegitu rupa hingga mencitrakan gestur optimal. Dengan penampilan visual efek yang yang sebegitu rupa pembaca bisa menikmatinya sebagai sisi dari kesatuan komponen komik.

6. Contoh

Contoh ialah seni gambar yang memiliki sifat sekalian berperan untuk memberikan keterangan atas satu arah atau tujuan tertentu secara visual. Komik sebagai kelompok contoh-ilustrasi yang diatur secara berurut dan bisa bercerita secara utuh sebuah serangkaian narasi. Contoh dalam komik dipisah ke 2 (dua) wujud, yaitu kartun dan realis.

Arah membuat contoh realis ialah memberinya deskripsi yang serupa dengan aslinya. Untuk memvisualisasikan keelokan dan kesukaran, dan detil yang terang ilustrator bisa memakai saluran ini.

7. Ukuran Gambar

Panel-panel yang ada dalam komik sejauh ini tampilkan beberapa gambar yang dibungkus dalam beragam ukuran sama sesuai keperluan episode. Secara umum ukuran yang ada dalam panel terbagi dalam beberapa macam sesuai arah pandang mata. Size gambar yang umum dipakai dalam panel diantaranya: Extreme long shoot, Long shoot, Media shoot, Close up, dan Extreme close up.

a) Extreme Long Shoot. Size gambar ini tampilkan object dari jauh, hingga keadaan akan kelihatan utuh dan luas. Size gambar extreme long shoot dipakai untuk tampilkan gambar, peristiwa, lokasi, alam, atau untuk mengkover peristiwa keseluruhannya

b) Long Shoot. Long shoot sebagai pemikiran dalam tampilkan gambar object secara utuh di atas ke bawah hingga secara mudah pembaca bisa mengenali formasi dan ukuran object. Untuk mengenali jumlah dan lokasi dan kehadiran figur bisa memakai size gambar ini.

c) Media Shoot. Dalam media shoot, gambar tampilkan ukuran object 1/2 dari ukuran sebenarnya. Media shoot benar-benar efisien untuk mengenali pergerakan dan detil atribut yang dipakai oleh figur manusia. Disamping itu, size gambar ini sanggup memperlihatkan latar belakang dan lokasi figur.

d) Close Up. Close up sebagai size gambar dalam panel komik dengan perbesaran yang tampilkan detil-detil object. Umumnya close up dipakai untuk memperlihatkan gestur figur.

e) Extreme Close Up. Size gambar pada extreme close up dibikin dengan pemikiran perbesaran yang besar sekali dengan meremehkan beberapa unsur lain, namun tetap perkuat citra gambar dengan detil yang diperlihatkan.

8. Narasi

Komponen cerita dalam komik sebagai sisi yang penting karena elemen visual dan text sebagai peringkasan dan realisasi dari wujud cerita berbentuk posisi narasi hingga bisa diartikan tujuan yang ingin dikatakan.

Komik disebutkan sebagai sastra gambar karena komik bisa merekonstruksi peristiwa yang belum pernah dirasakan oleh pembaca hingga jadi sebuah nuansa baru dan pengalaman baru untuk beberapa pembaca yang jemu pada hidupnya sendiri.

Cerita sastra jadi sebuah media untuk menyelami pengalaman dan narasi seseorang. Oleh karenanya, komponen narasi sebagai titik awalnya penting dalam bercerita sebuah komik yang berkualitas, berpengaruh, dan mempunyai nilai peranan selingan.

9. Splash (Wujud Gemercak)

Dalam komik, splash terdiri ke 3 (tiga) sisi, yakni: Splash Halaman, Splash Panel, dan Splash Double.

a) Splash Halaman. Splash halaman sebagai wujud penampilan contoh yang sanggup mendeskripsikan isi komik. Di bagian ini lebih banyak berisi komponen-komponen dan beragam penyatuan yang ada di wujud visual dan text isi komik. Splash halaman dibikin dengan detil supaya jadi poin of interest komik.

b) Splash Panel. Panel paling besar dalam sebuah halaman komik disebutkan dengan splash panel. Splash panel cuman tampilkan 1 (satu) contoh gambar dan text dengan formasi yang semakin besar dibanding lainnya. Hal itu diperkokoh dengan macam contoh yang sering bertabrak dengan ide panel sebagai sisi dari seni.

Ide dari splash panel ialah jadi pokok dari halaman itu hingga panel besar itu bisa menjadi perhatian pembaca.

c) Splash Double. Beberapa judul dalam komik memakai splash double untuk mendramatisir pesan dan narasi. Panel komik dalam splash double, terbagi dalam contoh panel dua halaman yang dikombinasi jadi satu hingga ukuran bisa melewati dari panel-panel yang sudah ada. Oleh karenanya, pembaca akan disegarkan matanya dengan penampilan contoh yang bervariatif, dan mendapatkan penekanan dalam mengoptimalkan emosi dan psikis dari narasi.

10. Garis Gerak

Dampak yang diakibatkan dari pergerakan figur komik disebutkan dengan garis gerak. Garis gerak divisualisasikan untuk mendramatisir sebuah kondisi, gestur, atau pengakuan sikap, hingga pembaca semakin lebih pahami keadaan fisik emosional figur yang dilukiskan dan menolong dalam ekspresikan pengetahuan keadaan sang figur.

Umumnya garis gerak dapat optimal dipakai untuk mengatakan tindakan figur pada keadaan geram, takut, bergerak, lari, dan emosi saat berkelahi, atau episode yang lain.

Tipe-Jenis Komik

Beberapa jenis komik berdasar wujud ada empat, yakni: Komik strip, Buku komik, Komik gabungan, dan Komik situs.

1. Komik Strip

Komik strip sebuah komik yang terdiri cuman beberapa panel dan umumnya isi ruangan di majalah dan media massa.

a) Komik strip berlanjut. Tipe komik ini cuman terbagi dalam 3 atau 4 panel tiap edisinya dengan mendatangkan narasi yang berlanjut. Karena ceritanya yang memikat membuat tipe komik ini selalu ditunggukan lanjutannya.

b) Kartun strip. Kartun strip sebuah hidangan gambar komik yang terbagi dalam 3 atau 4 panel yang disebut narasi dengan pola komedi, tapi menceritakankan kritikan-sindiran dengan ide kejadian yang aktual. Cukup banyak orang mengatakan dengan komik cendekiawan.

2. Buku Komik

Buku komik ialah serangkaian komik yang mempunyai ikatan dengan penerbit atau majalah dan mendatangkan kreasi komik yang bisa dicicipi secara utuh dan lanjutannya bisa keluar dengan teratur. Buku komik dibuat dalam beberapa volume, terbagi dalam bagian-bagian topik narasi yang disebutkan chapter. Buku komik di luar negeri umumnya alami proses penafsiran bahasa yang sudah dilakukan oleh faksi editor dari penerbit yang bersertifikasi cetak dan membagikannya.

3. Komik Gabungan

Komik gabungan sebagai kelompok dari beragam judul komik dan beberapa komikus dengan model berlainan dan digabungkan pada sebuah topik. Sering penerbit akan memberinya kebebasan pada komikus untuk tentukan topik sendiri.

4. Komik Situs

Komik situs sebagai salah satunya media yang manfaatkan perkembangan di bagian tehnologi yang bisa dijangkau secara mudah. Komik situs diperlihatkan pada lay-out di penampilan tehnologi digital yang ada. Keunggulan pada komik situs ialah tidak direpotkan dengan proses produksi bikin karena bisa dijangkau dengan murah dan relatif singkat.

Persyaratan Menggambar Komik

Persyaratan khusus dalam menggambar komik ialah mempunyai kekuatan menggambar dan membuat kalimat secara baik. Adapun beberapa langkah menggambar komik yang bagus yakni:

1. Tentukan Topik dan Arah

Cara pertama kali yang harus dilaksanakan saat sebelum menggambar komik ialah tentukan topik. Yang penting dipikir saat tentukan sebuah topik ialah bagaimana wujud visualisasi dan kata yang hendak dipakai sebagai penguat gambar visual itu. Peningkatan watak figur komik sangat penting, karena berperanan sebagai artis dalam sebuah narasi komik.

2. Membuat Kalimat Singkat dan Gampang Dikenang

Pilih kalimat yang cepat, gampang diolah, terang, dan menarik saat membuat kalimat komik. Bila diperlengkapi dengan gambar simpatisan kalimat semakin lebih terkesan, hingga pembaca selalu ingat pesan yang dikatakan.

3. Memakai Gambar

Komik dibikin dibarengi dengan gambar, pemakaian gambar sebagai pengutaraan pesan yang sangat menarik. Pembagian gambar dan kata yang dipakai seharusnya disamakan dengan keperluan narasi yang dikatakan dengan masih tetap memerhatikan figur watak yang dibikin. Pakai beberapa warna yang menonjol, hingga menarik perhatian beberapa orang untuk membaca cerita komik.

Media Menggambar Komik

Media menggambar komik ialah alat, bahan, dan tehnik yang dipakai dalam menggambar komik. Pemakaian media disamakan dengan yang akan dibikin, bila membuat komik buku lakukan dalam beberapa lembar kertas atau 1 buku gambar yang utuh seterusnya aturlah pada sebuah kesatuan narasi yang utuh, bila komik berbentuk narasi pendek bisa memakai selembar kertas.

Komik bisa juga dibikin secara digital, yakni memakai alat tolong computer. Menggambar komik dengan computer bisa mempermudah pembikin komik dalam berekspresif, disamping itu bila terjadi kekeliruan bisa selekasnya ditukar.

1. Bahan Menggambar Komik

Bahan menggambar ialah material yang dipakai dalam menggambar. Ada dua bahan yang dipakai dalam menggambar komik, yakni bahan yang berbentuk sektor gambar dan bahan yang dipakai untuk menggambar. Kertas yang kerap dipakai ialah kertas warna netral (putih, abu-abu, coklat), karena gampang mempernyerap media warna apa. Kertas yang bisa digunakan memakai beragam alat gambar (kertas padalarang, HVS, kuarto, karton). Kertas gambar seperti HVS atau kertas BC, kertas karton dan beberapa jenis kertas yang lain berperan sebagai sektor gambar. Pensil gambar, pensil warna, cat poster, cat air, dan tinta bak atau tinta cina sebagai beberapa macam bahan yang dipakai untuk menggambar. Pensil pertanda H besifat keras benar-benar pas untuk membikin garis tipis. Pensil pertanda B memiliki sifat lunak benar-benar pas untuk membikin garis tebal atau hitam pekat. Pensil warna benar-benar bervariatif, dengan pensil warna komik dapat dibikin dengan tehnik gradasi, yakni perjalanan warna dari arah warna tua/gelap ke warna muda/ jelas.

2. Alat Menggambar Komik

Alat menggambar ialah perkakas yang dipakai untuk menggambar. Alat tolong menggambar yang kita mengenal sekarang ini sangat bermacam, baik langkah, wujud, atau pemakaiannya. Kepenguasaan kita pada alat penting. Ada banyak alat yang umum dipakai sebagai alat tolong dalam menggambar komik seperti penggaris yang berperan untuk membuat atau membuat strip-strip kolom pada komik, Penghapus dibutuhkan untuk membenahi atau hapus gambar perancangan.

3. Tehnik Menggambar Komik

Tehnik ialah langkah yang dipakai seorang untuk kerjakan suatu hal.sebuah hal. Tehnik menggambar komik ialah langkah yang dipakai seorang dalam menggambar komik. Tehnik menggambar komik bisa memakai cara-cara, yakni (a) linear, (b) block, (c) arsir, (d) dusel, (e) akuarel, dan (f) plakat. Ulasan berkenaan bahan, alat, dan tehnik menggambar sudah dikupas pada artikel.....

Langkah-Langkah Menggambar Komik untuk Pemula

Berikut beberapa langkah simpel dalam menggambar komik untuk pemula yang baru belajar menggambar komik.

Penyiapan alat dan bahan yang diperlukan, seperti pensil, penghapus, kertas, spidol hitam, crayon, dan penggaris.

  1. Tentukan topik komik sambil tuliskan narasi yang hendak dibikin pada selembar kertas.
  2. Membuat sketsa watak/figur khusus dan figur pembantu dalam komik memakai pensil.
  3. Menggambar sama sesuai jalan cerita yang sudah dibikin memakai pensil.
  4. Menggambar balon diskusi yang ukuran disamakan dengan text yang dibutuhkan.
  5. Revisi kembali gambar yang sudah dibikin, sudahkah sesuai jalan cerita yang sudah dibikin awalnya.
  6. Apabila sudah betul, tebalkan kotak panel dan gambar memakai spidol atau drawingpen. Kemudian beri warna narasi yang sudah dilukis memakai crayon, cat air, atau bahan warna yang lain kalian gemari.

Adapun 8 proses atau beberapa langkah yang pas saat membuat komik yang penting dilaksanakan diantaranya seperti berikut :

  1. Langkah awal ialah membuat plot. Plot berperanan sebagai benang merah dari sebuah narasi dalam pembikinan komik. Plot sebetulnya mempunyai kemiripan dengan outline dalam pembikinan buku fiksi dan non fiksi. Hingga didalamnya bakal ada karakter, figur, dan alur ceritanya.
  2. Seterusnya bikinlah draft memakai pensil. Mengapa memakai pensil? Namanya manusia juga, kekeliruan dalam menggambar tentu terjadi, agar semakin gampang membenahi kekeliruan pakai pensil dan penghapus. Komikus mengusai juga masih memakai pensil saat membuat komik.
  3. Tahapan setelah itu membuat outline gambar. Sesudah usai membuat gambar dengan pensil dan telah masak sesuai ide yang diharapkan, waktunya memakai drawing pen. Tegaskan semua gambar dan hal yang lain yang penting dilapis dengan drawing pen.
  4. Hapuslah sisa pensil. Supaya gambar komik tidak bersusun dan berbayang hapuslah pensil sisa gambar yang awalnya kalian buat.
  5. Bikinlah detil gambar. Tingkatan seterusnya yang penting dilaksanakan ialah memberinya detil-detil gambar supaya makin kece, misalkan memberi warna, benarkan gaya figur, dan lain-lain.
  6. Kerjakan revisi. Revisi sebagai tahapan penting saat lakukan proses inovatif. Janganlah sampai kualitas yang kita suguhkan ke fans atau pemirsa tidak bagus.
  7. Tambah screen tone pada komik. Screen tone ialah sistem untuk membikin detil-detil gambar pada komik makin tajam. Bila proses pembikinan memakai alat tolong computer, kalian dapat memakai program photoshop dan yang lain untuk membikin komik yang kalian buat sesuai plot dan makin "hidup".
  8. cara paling akhir ialah membuat diskusi. Bikinlah diskusi komikmu berbentuk tulisan yang telah dipersiapkan awalnya. Kamu bisa melakukan dengan manual atau memakai alat tolong computer.

Post a Comment for "Ciri-Ciri Komik Menggambar dan Pengertiannya Secara Lengkap"